Jumat, 02 Mei 2014

Resensi Film: Kesetiaan Ronin dalam Film 47 Ronin

Oleh: Michelia Alba

Nama FIlm: 47 Ronin
Jenis Film: Action / Adventure
Tanggal Rilis Umum: 19 Dec 2013Waktu Tayang: 1 Jam 58 MenitDistributor: United International PicturesPemain Utama: Keanu Reeves, Hiroyuki Sanada, Kou ShibasakiDirector/Sutradara: Carl RinschFormat: 2D, 3D




Sinopsis Film



     Film 47 Ronin mengisahkan  tentang Kai (Keanu Reeves)  yang merupakan seorang buangan yang disiksa dan diperbudak oleh penguasa. Namun, ia akhirnya diselamatkan oleh para samurai dan dimintai bantuan. Orang yang sangat berperan dalam penyelamatan Kai adalah Asano Takumi no Kami. Kai merasa berhutang budi terhadap Asano dan ingin mentaati perintahnya setiap saat. 
     Pada suatu saat Asano difitnah oleh Kira Kozuke no Suke. Asano dituduh ingin membunuh Kira. Padahal sebenarnya Asano disihir oleh budak Kira. Dia merasa melihat anaknya ingin disetubuhi oleh Kira. Pantas saja Asano langsung marah dan mengambil samurai hendak melawan Kira. Namun hal itu diketahui oleh orang lain. Asano tidak jadi membunuh Kira. Asano tersadar bahwa itu adalah ilusi semata dan sebenarnya anaknya baik-baik saja.
     Atas perbuatannya dia dihukum harus melakukan seppuku atau bunuh diri. Dia juga harus kehilangan kekuasaannya dan para samurainya. Para samurai pun diturunkan jabatannya menjadi ronin. Mereka dihukum untuk tidak boleh membalas dendam terhadap Kira. Setelah Asano dihukum mati, beberapa tahun kemudian Oishi Kuranosuke (salah satu anak buah atau penasehat utama Asano) hendak membalas dendam terhadap Kira. Dia pun mencari bala bantuan yaitu ke-47 samurai yang sudah terpecah belah. Namun untuk mengalahkannya bukan hal yang mudah. Kai dan para samurai lainnya harus menghadapi iblis, siluman dan monster untuk bisa menyelesaikan misi mereka. 
     Bukan hanya drama aksi saja yang ditunjukan dalam film ini, sama halnya dengan film Hollywood yang lain, drama percintaan pun disuguhkan di sini. Anak Asano dikisahkan mempunyai hubungan percintaan terhadap Kai. Namun percintaan itu tidak direstui karena Kai bukan lahir dari keturunan yang sama dengan Asano. Dia dianggaap orang asing yang mempunyai keturunan darah penyihir. Salah satu alasan Kai untuk membalaskan dendam Asano adalah karena anak Asano diculik oleh Kira. Kai tidak ingin Kira mempersunting anak Asano. Akhirnya Kai bergabung bersama Oishi untuk bertempur melawan Kira. 

Resensi:

    Film ini diilhami dari kisah nyata di Jepang. Banyak perbedaan yang dikisahkan dalam film ini. Salah satunya adalah adanya mitos tentang monster yang memang sedang berkembang dalam masa kisah 47 ronin tersebut. Mitos-mitos bahwa adanya kekuatan penyihir yang membahayakan Jepang pun dimunculkan dalam film tersebut. Selain itu adanya drama percintaan yang ada kaitannya dengan kesetiaan. Seorang anak dari Asano tetap menunggu cinta dari Kai yang berharap akan menolongnya ketika diculik oleh Kira.
    Terlepas dari perbedaan film tersebut, pastilah itu adalah usaha untuk membuat film agar lebih menarik. Jalan ceritanya pun terkesan masuk akal jika dibumbui dengan sihir dan drama percintaan. Apalagi dengan efek-efek 3D yang mendukung, tidak diragukan lagi kalau film ini akan sangat menarik jika ditonton. Namun yang ingin dibahas disini tentang bagaimana kesetiaan seorang prajurit terhadap pemimpinnya. Jika dilihat pada zaman sekarang ini, tentu hal semacam itu sudah jarang sekali ditemukan. Seorang pemimpin terkadang terlalu kejam terhadap prajuritnya sehingga prajurit tidak mempedulikan pemimpinnya jika terjadi sesuatu yang buruk. Namun, jarang ditemukan seorang prajurit yang rela mati untuk tetap setia terhadap pemimpinnya walau pemimpinnya sudah mati. 
     Peristiwa tersebut mengajarkan kepada penonton dalam hal ini masyarakat di seluruh dunia untuk tetap setia dan berpegang teguh terhadap pendirian selama itu di jalan yang benar. Zaman sekarang banyak sekali ditemukan pemimpin yang berganti-ganti partai hanya untuk mendapatkan posisi tempat duduk yang setinggi-tingginya. Itu menandakan bahwa kesetiaannya terhadap sesuatu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pantas jika banyak orang tidak memilihnya. Bagaimana seorang pemimpin bisa setia terhadap rakyat bila partai pun berganti-ganti. 
    Selain itu, wujud kepedulian yang diwujudkan dalam bentuk simbiosis mutualisme antara pemimpin dan prajurit pun diajarkan disini. Dapat dilihat dari kebaikan Asano yang menolong siapa saja termasuk Kai yang notabene adalah orang yang sangat dibenci di negaranya. Dia adalah orang yang dianggap paling berbayahaya karena mempunyai darah seorang penyihir. Namun Asano tetap dapat menerimanya bahkan dapat adil dalam mengajari anak buahnya. Begitu juga sebaliknya, para prajurit seperti membalas budi Asano dengan sempurna. Mereka memenggal kepala Kira sebagai bentuk balas dendam meskipun mereka harus dihukum mati karena dianggap memberontak. 
     Dari kisah semacam itu seharusnya masyarakat dapat mengambil pesan yang ingin ditunjukan oleh pekerja film. Intinya adalah perjuangan untuk mendapatkan sesuatu yang dianggap benar itu harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan. Itu juga yang diajarkan oleh orang-orang zaman dahulu di Indonesia. Bagaimana pahlawan bisa memerdekakan bangsa Indonesia dengan susah payah. Namun, terkadang masyarakat kurang peka terhadap perjuangan dan kesetiaan para pahlawan untuk tetap membela negara dan mengusir para penjajah.
     Wujud cinta kasih yang setia pun dimunculkan di dalam kisah ini. Jika dikaitkan dengan remaja-remaja pada masa saat ini, mereka cenderung tidak memikirkan sebuah percintaan sebagai bentuk kesetiaan sampai di masa tua. Mereka cenderung menggunakan arti cinta dalam persepsi yang salah sehingga ironisnya sering kali didengar ada remaja wanita yang hamil di luar nikah. Sebuah cinta seharusnya tidak untuk dijadikan main-main. Cinta adalah sebuah kasih sayang yang harus dijaga dengan baik bukan malah menghancurkan masa depan seseorang. Cinta disini dalam arti luas, artinya bukan hanya pasangan tetapi untuk alam, Tuhan, orang tua, dan sebagainya. Kesetiaan dibutuhkan untuk membangun komitmen di masa yang akan datang.
     Banyak pelajaran yang bisa diambil dari sebuah film. Salah satunya film 47 Ronin ini. Semua hal pastilah ada tujuannya. Sama halnya dengan film ini. Kini giliran penonton yang dapat menarik kesimpulan dan mengambil hal-hal positif untuk kehidupan di masa yang akan datang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar