Kamis, 22 Mei 2014

Resensi Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye


Oleh Michelia Alba

Novel: Negeri Para Bedebah
Pengarang: Tere Liye
Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Cetakan: pertama 2012
Halaman: 440, Tebal: 20 Cm
ISBN: 978-979-22-8552-9






Sinopsis dalam Novel:
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.

Sinopsis secara keseluruhan:
Novel ini menceritakan seorang tokoh yang bernama Thomas. Dia adalah seorang penasihat keuangan yang sangat dapat diandalkan. Dia mempunyai sifat cerdik, gesit, dan culas. Dia sebenarnya oraang baik, tetapi karena ada suatu alasan yang mengharuskan dia menyelamatkan orang yang dianggap jahat. Dia terpaksa harus menyelamatkan Om Liem dan Opa sebagai pemimpin Bank Semesta. Meskipun Om Liem pernah berbuat salah terhadap Thomas di masa lalu, Thomas tetap harus menyelamatkan Om Liem karena memang ada seseorang yang lebih jahat dibandingkan dengan Om Liem.
Dibantu dengan Maggie, asistennya dan Julia, seorang wartawan cantik yang dipertemukan Tuhan di dalam pesawat, Thomas harus memecahkan kasus dalam waktu kurang dari tiga hari. Aksi-aksi yang menarik digambarkan dengan baik oleh pengarang dalam cerita ini. Thomas juga adalah seorang petarung liar yang sangat tangguh. Maka dari itu, dia berani melawan siapapun yang menghalangi misinya.
Suatu saat Ram, kawannya mengkhianatinya. Dia ternyata adalah seorang mata-mata yang mengawasi Thomas. Ram bekerja sama dengan Wusdi dan Tunga untuk menghancurkan kehidupan Om Liem, Opa, serta Bank Semesta dengan alasan ingin merebut akta tanah, rumah, gudang, milik keluarga Om Liem.

Resensi Novel:
“Penulis itu manusia, manusia itu punya lelah dan tidak sempurna. Tapi masalahnya Tere Liye bukan manusia!” ucapan itu mungkin tepat untuk seorang penulis sekelas Tere Liye ini. Terlepas dari genre novel yang dia buat. Dia selalu produktif dalam mebuat novel. Dia dapat membuat novel jenis apa saja. Dari novel untuk anak kecil, remaja, hingga dewasa. Novel “Negeri Para Bedebah” ini adalah novel dewasa yang menarik untuk dibaca.
Karya sastra merupakan sebuah ilmu di balik kata-kata kiasan. Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang dapat menghibur dan mendidik pembacanya. Tere Liye memahami betul hal itu. Dia sedikit menyelipkan ilmu-ilmu ekonomi di dalamnya. Dari mulai kasus-kasus korupsi, sejarah mata uang, pemikiran ekonomi yang objektif dari pandangan penulis, dan banyak lagi. Hal itu mungkin dikarenakan sang pengarang ahli dalam jurusan ekonomi. Dia memanfaatkan ilmu yang telah diperolehnya ke dalam sebuah karya sastra.
Bank Semesta yang digambarkan oleh Tere Liye ini mungkin sangat berkaitan dengan Bank Century. Kasusnya memang sedikit berbeda, tetapi esensi di dalam kasus itu hampir serupa. Bank Semesta yang diujung tanduk itu berhasil bangkit kembali setelah para nasabah membayar sepertiga dari uang yang telah disimpannya di bank. Apakah kasus itu sama dengan Bank Century? Apakah hanya kebetulan belaka? Tampaknya jika dikaji lebih lanjut berdasarkan inspirasi seorang penulis pastilah akan lebih menarik.
Pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Tere Liye sebenarnya simple. Bahwa hidup tidak selalu berjalan lurus. Ada perubahan-perubahan kecil yang membuat kehidupan lebih berwarna. Seorang tokoh yang sebenarnya adalah orang yang baik, tetapi akhirnya rela untuk membohongi orang yang jahat. Sepertinya air tuba di balas air susu tidak berlaku di sini. Jika membaca novel ini pasti tidak akan tahu mana yang baik dan buruk. “Musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah”. 

1 komentar: