Sabtu, 17 Mei 2014

Tips: Cara agar Tetap Produktif dalam Menulis Karya


Oleh: Michelia Alba

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Itulah mengapa muncul kata-kata, “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”. Pahlawan tanpa tanda jasa yang sesunggunya adalah pengalaman. Dialah guru yang terbaik. Guru biasa mungkin masih meminta upah untuk kehidupannya sehari-hari, tapi pengalaman? Itulah alasan saya di sini untuk berbagi pengalaman dalam dunia menulis. Mungkin saya bukan orang yang professional dalam tulis-menulis. Tetapi, bukankah sedari kecil Tuhan telah menganugrahkan tangan untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya? Salah satunya dengan menulis. Artinya semua orang bisa menjadi menulis dan bisa menjadi penulis. Setuju?
1.    Memaksakan mood
Banyak orang yang berhenti menulis karena moodnya kurang mendukung. Mood itu bisa diartikan dengan perasaan, situasi, atau kondisi dalam hati dan pikiran. Mood juga hampir sama dengan Iman dan keyakinan alias mudah naik dan turun. Sedikit saja terganggu dan tergoda, dapat membuat kinerja Anda dalam menulis jadi berantakan. Bagaimana cara Anda untuk memaksakan agar mood selalu dalam keadaan yang baik?
Buatlah deadline sendiri untuk menulis. Menulis memang harus sedikit dipaksa. Setelah dipaksa, pasti akan memunculkan ide-ide tambahan. Yang sulit adalah memulai. Jadi mulailah dari sekarang menulis. Jangan tunggu mood baik itu datang. Kebahagiaan bukan dicari tapi diciptakan. Mood bukan dicari tapi diciptakan. Anda mampu menciptakan mood sendiri. Anda dapat membuat suasana tulis-menulis menjadi bagian yang menggembirakan dalam hidup Anda.
2.    Menulis bukan berdiam diri!
Jika Anda menyangka bahwa menulis hanyalah tentang penulis dengan komputernya saja, maka itu adalah sebuah kesalahan. Menulis memang harus menggunakan komputer atau alat pengetikan sejenisnya, tetapi bukan berarti penulis hanya berdiam diri di tempat. Penulis biasanya mencari bahan tulisan dari luar. Semua hal yang pernah dilihatnya dapat menjadi bahan untuk tulisannya. Baik itu dari alam, hewan, tumbuhan, kelas, kantor, rumah, kamar, toilet, tempat umum, dan sebagainya. Penelitian pun ada yang mengatakan bahwa ketika tubuh bergerak maka otak pun bekerja. Jadi alangkah baiknya Anda memperbanyak gerak Anda. Gerak di sini dimaksudkan dengan membaca, menonton televisi, menonton bioskop, berenang, bermain basket, mengunjungi tempat wisata, dan sebagainya. Hal itu dapat melatih kepekaan Anda untuk diterapkan dalam tulisan Anda.
3.    Buku jendela dunia
Jika Anda mengira bahwa penulis itu hanya mengarang berdasarkan imajinasi yang tidak mungkin ada dalam dunia nyata, maka Anda sudah salah lagi. Apa yang orang dengar itulah yang akan orang itu bicarakan. Apa yang orang baca itulah yang akan orang itu tulis. Artinya apa? Bahwa banyak membaca akan menambah referensi dan pengetahuan Anda. Ide akan muncul lebih mudah ketika wawasan Anda lebih luas. Dan ide itulah yang dibutuhkan dalam menulis. Perbanyaklah membaca maka Anda akan mudah untuk menulis.
4.    Siapa diri saya sebenarnya?
Pulpen itu hanya dapat dihapus menggunakan tipe-x. Pensil itu dapat dihapus menggunakan penghapus. Coba bayangkan jika seseorang tidak mampu memahami fungsi pulpen dan pensil termasuk kelemahannya? Menulis berkali-kali pun pastilah akan mengulang kesalahan yang sama. Sama halnya dengan diri sendiri. Manusia diciptakan dengan fungsi, karakter, dan sifat yang berbeda-beda. Seandainya Anda tidak tahu siapa diri Anda, maka sejauh apapun Anda melangkah yang didapati hanyalah penyesalan dan penyesalan. Kenali diri Anda baik kelebihannya maupun kelemahannya. Ini sangat pas untuk menentukan jenis tulisan apa yang cocok untuk anda buat. Jangan memaksakan untuk membuat tulisan yang lucu apabila Anda sebenarnya tidak tertarik. Jangan memaksakan untuk membuat tulisan yang puitis apabila Anda tidak menguasai. Carilah jenis karya Anda yang cocok untuk karakter Anda pribadi.
5.    Selesaikan tulisan Anda
Jika Anda pernah melihat bangunan yang belum jadi terlihat membusuk di sisi jalan, itulah gambaran untuk tulisan yang belum selesai. Sangat disayangkan, sebuah usaha yang sudah dipikirkan dengan matang-matang, sudah membuang uang banyak, sudah menyita tenaga dan waktu hasilnya tidak didapatkan. Sama halnya dengan tulisan. Tulisan yang dibuat dengan sangat baik pada permulaan, hanya akan membusuk dan mengganggu bila tidak diselesaikan. Tak usah mempedulikan akhir cerita, fokus saja terhadap isi ceritanya. Lebih baik menulis dari awal daripada dibiarkan berhenti di tengah-tengah. Jadi, lebih baik diselesaikan daripada harus mengulang dari awal.
6.    Perenungan menciptakan suasana batin menjadi tenang
Biasakan dalam menulis dibarengi dengan doa atau ritual yang biasa dilakukan oleh keyakinan Anda. Apabila Anda muslim, maka seringlah beribadah. Sedikitnya hal itu dapat membantu Anda untuk menjernihkan pikiran yang kotor. Setelah itu, maka Anda akan dapat menuangkan apa saja di dalam pikiran Anda tanpa terganggu dengan pikiran yang kotor. Ini sangat mempengaruhi kinerja Anda dalam membuat tulisan.
7.    Makanan sehat dan teratur serta berolahraga
Jangan sepelekan makanan. Apa yang kita makan sesungguhnya berpengaruh kepada keadaan fisik, mental, dan psikis. Makanan yang sehat akan membuat pemikiran kita lebih dapat terfokus. Apalagi jika dapat menjaga kesehatan tubuh dengan makan secara teratur. Berolahraga pun sama, akan meningkatkan kualitas otak. Karena dengan bergerak, otak pun ikut bekerja. Biasanya yang paling efektif adalah berenang. Ketika di dalam air, suasana yang tenang akan didapatkan. Itu berfungsi untuk meregenerasi sel-sel yang tidak dibutuhkan dan meningkatkan daya ingat terhadap otak. Atau mungkin dengan olahraga yang lain tetapi tak usah yang terlalu ekstrim.
8.    Jangan putus asa
Apabila Anda sudah menulis namu gagal diterbitkan di media masa atau di penerbit, jangan putus asa. Teruslah berkarya dan teruslah menghasilkan tulisan. Kegagalan memang kesuksesan yang tertunda. Maka janganlah tunda kesuksesan itu. Raihlah kegagalan demi kegagalan untuk mendapatkan kesuksesan yang Anda inginkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar