Oleh: Michelia Alba
Pengalaman
adalah guru yang terbaik. Itulah mengapa muncul kata-kata, “Guru adalah
pahlawan tanpa tanda jasa”. Pahlawan tanpa tanda jasa yang sesunggunya adalah
pengalaman. Dialah guru yang terbaik. Guru biasa mungkin masih meminta upah
untuk kehidupannya sehari-hari, tapi pengalaman? Itulah alasan saya di sini
untuk berbagi pengalaman dalam dunia menulis. Mungkin saya bukan orang yang professional
dalam tulis-menulis. Tetapi, bukankah sedari kecil Tuhan telah menganugrahkan
tangan untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya? Salah satunya dengan menulis.
Artinya semua orang bisa menjadi menulis dan bisa menjadi penulis. Setuju?
1.
Memaksakan mood
Banyak orang yang berhenti menulis
karena moodnya kurang mendukung. Mood itu bisa diartikan dengan perasaan,
situasi, atau kondisi dalam hati dan pikiran. Mood juga hampir sama dengan Iman dan keyakinan alias mudah naik
dan turun. Sedikit saja terganggu dan tergoda, dapat membuat kinerja Anda dalam
menulis jadi berantakan. Bagaimana cara Anda untuk memaksakan agar mood selalu dalam keadaan yang baik?
Buatlah deadline sendiri untuk
menulis. Menulis memang harus sedikit dipaksa. Setelah dipaksa, pasti akan
memunculkan ide-ide tambahan. Yang sulit adalah memulai. Jadi mulailah dari
sekarang menulis. Jangan tunggu mood baik itu datang. Kebahagiaan bukan dicari
tapi diciptakan. Mood bukan dicari tapi diciptakan. Anda mampu menciptakan mood
sendiri. Anda dapat membuat suasana tulis-menulis menjadi bagian yang
menggembirakan dalam hidup Anda.
2.
Menulis bukan berdiam diri!
Jika Anda menyangka bahwa menulis
hanyalah tentang penulis dengan komputernya saja, maka itu adalah sebuah
kesalahan. Menulis memang harus menggunakan komputer atau alat pengetikan
sejenisnya, tetapi bukan berarti penulis hanya berdiam diri di tempat. Penulis
biasanya mencari bahan tulisan dari luar. Semua hal yang pernah dilihatnya
dapat menjadi bahan untuk tulisannya. Baik itu dari alam, hewan, tumbuhan,
kelas, kantor, rumah, kamar, toilet, tempat umum, dan sebagainya. Penelitian
pun ada yang mengatakan bahwa ketika tubuh bergerak maka otak pun bekerja. Jadi
alangkah baiknya Anda memperbanyak gerak Anda. Gerak di sini dimaksudkan dengan
membaca, menonton televisi, menonton bioskop, berenang, bermain basket,
mengunjungi tempat wisata, dan sebagainya. Hal itu dapat melatih kepekaan Anda
untuk diterapkan dalam tulisan Anda.
3.
Buku jendela dunia
Jika Anda mengira bahwa penulis itu
hanya mengarang berdasarkan imajinasi yang tidak mungkin ada dalam dunia nyata,
maka Anda sudah salah lagi. Apa yang orang dengar itulah yang akan orang itu
bicarakan. Apa yang orang baca itulah yang akan orang itu tulis. Artinya apa?
Bahwa banyak membaca akan menambah referensi dan pengetahuan Anda. Ide akan
muncul lebih mudah ketika wawasan Anda lebih luas. Dan ide itulah yang dibutuhkan
dalam menulis. Perbanyaklah membaca maka Anda akan mudah untuk menulis.
4.
Siapa diri saya sebenarnya?
Pulpen itu hanya dapat dihapus
menggunakan tipe-x. Pensil itu dapat dihapus menggunakan penghapus. Coba bayangkan
jika seseorang tidak mampu memahami fungsi pulpen dan pensil termasuk
kelemahannya? Menulis berkali-kali pun pastilah akan mengulang kesalahan yang
sama. Sama halnya dengan diri sendiri. Manusia diciptakan dengan fungsi,
karakter, dan sifat yang berbeda-beda. Seandainya Anda tidak tahu siapa diri
Anda, maka sejauh apapun Anda melangkah yang didapati hanyalah penyesalan dan
penyesalan. Kenali diri Anda baik kelebihannya maupun kelemahannya. Ini sangat
pas untuk menentukan jenis tulisan apa yang cocok untuk anda buat. Jangan memaksakan
untuk membuat tulisan yang lucu apabila Anda sebenarnya tidak tertarik. Jangan
memaksakan untuk membuat tulisan yang puitis apabila Anda tidak menguasai.
Carilah jenis karya Anda yang cocok untuk karakter Anda pribadi.
5.
Selesaikan tulisan Anda
Jika Anda pernah melihat bangunan
yang belum jadi terlihat membusuk di sisi jalan, itulah gambaran untuk tulisan
yang belum selesai. Sangat disayangkan, sebuah usaha yang sudah dipikirkan
dengan matang-matang, sudah membuang uang banyak, sudah menyita tenaga dan
waktu hasilnya tidak didapatkan. Sama halnya dengan tulisan. Tulisan yang
dibuat dengan sangat baik pada permulaan, hanya akan membusuk dan mengganggu
bila tidak diselesaikan. Tak usah mempedulikan akhir cerita, fokus saja
terhadap isi ceritanya. Lebih baik menulis dari awal daripada dibiarkan
berhenti di tengah-tengah. Jadi, lebih baik diselesaikan daripada harus
mengulang dari awal.
6.
Perenungan menciptakan suasana batin menjadi
tenang
Biasakan dalam menulis dibarengi
dengan doa atau ritual yang biasa dilakukan oleh keyakinan Anda. Apabila Anda
muslim, maka seringlah beribadah. Sedikitnya hal itu dapat membantu Anda untuk
menjernihkan pikiran yang kotor. Setelah itu, maka Anda akan dapat menuangkan
apa saja di dalam pikiran Anda tanpa terganggu dengan pikiran yang kotor. Ini
sangat mempengaruhi kinerja Anda dalam membuat tulisan.
7.
Makanan sehat dan teratur serta berolahraga
Jangan sepelekan makanan. Apa yang
kita makan sesungguhnya berpengaruh kepada keadaan fisik, mental, dan psikis.
Makanan yang sehat akan membuat pemikiran kita lebih dapat terfokus. Apalagi
jika dapat menjaga kesehatan tubuh dengan makan secara teratur. Berolahraga pun
sama, akan meningkatkan kualitas otak. Karena dengan bergerak, otak pun ikut
bekerja. Biasanya yang paling efektif adalah berenang. Ketika di dalam air,
suasana yang tenang akan didapatkan. Itu berfungsi untuk meregenerasi sel-sel
yang tidak dibutuhkan dan meningkatkan daya ingat terhadap otak. Atau mungkin
dengan olahraga yang lain tetapi tak usah yang terlalu ekstrim.
8.
Jangan putus asa
Apabila Anda sudah menulis namu gagal
diterbitkan di media masa atau di penerbit, jangan putus asa. Teruslah berkarya
dan teruslah menghasilkan tulisan. Kegagalan memang kesuksesan yang tertunda.
Maka janganlah tunda kesuksesan itu. Raihlah kegagalan demi kegagalan untuk
mendapatkan kesuksesan yang Anda inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar