Rabu, 14 Mei 2014

Promosi Buku: Tempurung di Tengah Kota karya Muhammad Bintang Yanita Putra

Oleh: Michelia Alba


     Alhamdulillah, terima kasih Tuhan, ibu, ayah, teman-teman saya, serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya. Terima kasih juga terhadap IBC (Indie Book Corner) yang sudah repot2 menerbitkan buku saya. Judul buku saya yang pertama ini adalah Tempurung di Tengah Kota. Isinya berupa 14 cerita pendek dengan tema yang berbeda beda. 
     Sebenarnya buku ini saya dedikasikan kepada banyak pihak. Teman-teman SMAN 4 Bogor terutama angkatan 2008. Kemudian guru2 SMAN4 Bogor yang telah dibuat kesal oleh saya. Mungkin ini adalah wujud permintaan maaf saya kepada guru-guru saya. Maklum pada saat SMA dulu, memang saya dikategorikan orang paling bandel. 
    Saya dedikasikan yang lebih utama kepada Ayah saya yang saat ini sedang menikmati makan pagi ditemani aroma matahari yang sejuk di sisi NYA. Tentu saja tak lupa dengan istrinya yang saat ini selalu mendoakan saya di sisi saya saat ini. Dan juga kepada teman SMA 4 yang sekelas dengan saya waktu dulu. Saya sebutkan satu persatu karena saya bisa. Anggita, Fauzan, Sofwan, Naufal alias Opek, Tasya Noormalisya, Rizvi, Faizal, Virna, Istigfarati, Nicky, Ratih, Nawang, Nenu, Isti, Rianty, Boby, Abay, Daru, Pringgo, dan lain-lain. Ternyata saya tak bisa sebutkan satu per satu.
    Semoga karya saya ini dapat bermanfaat, menginspirasi banyak orang dan tentu saja memotivasi penulis penulis berbakat lainnya agar giat menghasilkan karya. Satu kata-kata menarik yang saya pegang teguh, "Tak peduli berpa karya saya yang ditolak media masa. Tak peduli berapa kali saya menulis. Tak peduli karya saya diacuhkan banyak pembaca. Saya hanya takut, suatu saat nanti saya tidak lagi diizinkan Tuhan untuk menulis. Bukan masalah benar dan salah atau baik dan buruk, tetapi menulis adalah sebuah niat yang tulus untuk membagikan seluruh kebahagiaan lewat karya sastra. Saya yakin selama ketulusan dan keikhlasan dalam menulis itu ada, pembaca pun akan tulus membacanya". 
     Isi cerita dalam kumpulan cerpen yang saya buat berkisah mengenai bangsa Indonesia. Temanya bermacam-macam, namun tak lepas dari pesan moral. Saya harap pembaca cukup cerdik untuk menilai karya sastra. Karya sastra itu multi tafsir sehingga penafsiran orang setelah membaca karya sastra berbeda-beda. Tak usah terburu-buru menyimpulkan isi cerita sebelum mengerti latar belakang cerita. Selamat membaca! 
      Buku ini bisa didapatkan dengan harga 40rb rupiah. Pesan langsung di no 08562520915. Terima Kasih. 


Sinopsis Buku:

    "Apalah arti seekor burung yang tidak mungkin mempunyai harta dan nyali untuk menyogok majikannya agar dapat dibebaskan dari kurungan. Seekor burung seperti menerima nasib dan takdirnya di dalam kurungan meskipun merasa tidak bersalah. Namun, apa yang terjadi pada manusia? Dengan harta dan nyali, 'majikan' pun akan bertekuk lutut. Bahkan untuk seorang yang memiliki harta paling tinggi, penjara pun dibuat menjadi istana. Sepertinya mereka dapat bebas kapan saja sesuai dengan kemauannya. Lantas, siapa yang sebenarnya lebih mulia?"
     "Aku tak bisa menuduh apapun. Akupun seorang manusia yang masih sering protes terhadap pemerintah. Sedangkan hidupku sendiri? Hanya menganalisis matahari dibalik gedung. Tak ada yang tahu apakah suatu saat nanti kita benar-benar menjadi manusia yang baik. Mungkin saja jika aku di posisi mereka, akupun akan bertindak seperti itu."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar