Senin, 14 Juli 2014

Berita: Cahyo Alkantana Berkunjung ke UNS


Ramadan tidak membuat seseorang menghentikan kegiatannya begitu saja. Seperti halnya mahasiswa pencinta alam (mapala) dari Sentraya Buana yang mengadakan acara talk show di ruang seminar Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) UNS, Sabtu (12/7). Talk show dokumentasi petualangan yang mengusung tema “Kulihat Kudengar Kuabadikan” tersebut diadakan mulai dari pukul 15.00 hingga pukul 18.30. Dalam acara tersebut juga diadakan buka bersama dengan bintang tamu ternama yakni Cahyo Alkantana, vidografer sekaligus host Teroka di Kompas TV.
Sebelum acara dimulai, pembawa acara mempersilakan Baharudin, mahasiswa dari SKI FSSR UNS untuk melantunkan ayat suci Alquran terlebih dahulu. Soepono Sasongko, Pembantu Dekan III FSSR UNS mengaku sangat berterima kasih terhadap panitia atas terselenggaranya acara ini dan juga terhadap Cahyo Alkantana atas kehadirannya.
“Semoga acara ini dapat memberikan pencerahan dan motivasi kepada hadirin untuk lebih menggali lagi minat dan bakatnya sebagai seorang petualang. Alangkah bagusnya bagi Anda yang suka berpetualang semoga dapat mengkolaborasikannya dengan dunia keilmiahan sehingga tidak semata-mata hanya sekedar berpetualang,” ujar Soepono Sasongko dalam sambutannya.

Cahyo Alkantana menceritakan perjalanan hidupnya dari kecintaannya dalam beladiri silat hingga akhirnya bertemu tertarik untuk menjelajah karena sering berlatih silat di alam terbuka. Seorang diver yang mendapat beasiswa dari S1 hingga S3 itu juga menyampaikan bahwa di dalam film dokumenter  harus ada SEA, yakni Sience, Education, dan Adventure.
Pria yang pernah menjadi mahasiswa jurusan arsitek di Universitas Atmajaya itu juga tidak segan-segan memberi saran dan motivasinya bagi mahasiswa baik itu pencinta alam maupun secara umum untuk mendapatkan kesuksesan. “Apa yang kalian inginkan harus kalian kejar sampai dapat! Seseorang harus mempunyai target agar sesuatu yang diinginkan dapat tercapai!” terang pria yang juga videografer andalan National Geographic dan BBC Knowledge itu.
Nasitha Khurun, ketua panitia acara menuturkan bahwa sebagai pecinta alam sebaiknya dapat mendokumentasikan perjalanannya sehingga tidak hanya sekedar perjalanan yang membuang waktu tanpa mendapatkan ilmu dan manfaat. “Ada tiga hal yang menjadi latar belakang kami untuk mengadakan acara yang bertajuk dokmentasi petualangan ini. Kita tidak boleh membunuh kecuali waktu, tidak boleh meninggalkan sesuatu kecuali jejak, dan tidak boleh mengambil sesuatu kecuali gambar. Yang ketiga itulah yang membuat kami merealisasikannya dalam bentuk acara seminar seperti ini,” ujar mahasiswa tingkat semseter dua tersebut.
Nasitha pun berharap agar peserta yang menyaksikan acara ini setidaknya dapat mengerti cara pengambilan film dokumentasi petualangan serta mendapat inspirasi dan motivasi dari pembicara yang berkualitas.(mg1/mg4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar