Allah telah menciptakan apa manusia
dengan sebaik-baiknya. Setiap manusia berhak mendapatkan apa yang dia inginkan
termasuk ilmu pengetahuan mengenai agama. Itulah latar belakang diadakannya
pesantren kilat untuk anak-anak difabel atau penyandang cacat, Selasa (15/7) di
Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam.
Kegiatan tersebut diadakan karena PPMI
Assalam dipercaya oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud)
khususnya dari pendidikan dasar (dikdas) menjadi tempat pesantren kilat.
Pasantren kilat itu akan dilaksanakan dalam satu hari dari pagi hingga selesai
salat tarawih.
Acara itu diawali dengan sambutan dari
pemimpin Ponpes Assalam Drs.
H. Uripto Mahmud Yunus M. Ed, kegiatan mengelilingi Ponpes, dan
ramah tamah atau perkenalan dengan pengasuh Ponpres. Selain itu ada pula materi
yang diberikan untuk para peserta yakni, ilmu agama, etika, dan akhlak. Jumlah
peserta yang mengikuti pesantren kilat itu diperkirakan 270 orang beserta dengan
pendampingnya.
“Pasantren
kilat tersebut merupakan bagian dari salah satu misi kita untuk memberikan
edukasi pada masyarakat agar mereka mendapatkan nilai-nilai yang diharapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu agar mereka merasakan bagaimana menjadi
seorang santri walau hanya sehari,” ujar Qamaruddin, humas PPMI Assalaam
menuturkan tujuan diadakannya pasantren kilat untuk difabel.
Kegiatan lain yang biasa dilakukan di
dalam PPMI Assalaam ini yakni takjil ramadan yang dilakukan bersama masyarakat sekitar
diawali dengan kajian agama selama Ramadan. Kemudian, pada tanggal 18 Juli
nanti akan diadakan itikaf menjelang 10 hari terakhir Ramadan. Lalu ada pula
pengamatan hilal menjelang idul fitri yang dilakukan di Observatorium PPMI Assalaam.(mg1/mg4)
Radar Solo, 16 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar