Oleh: Michelia Alba
Petang
tak lagi kau biasa menyapa
Dalam
kantuk tak jua kau merana
Sampai
sejenak kau tinggalkan aku yang lupa mati
Serupa
zaman yang tak berbalas budi
Usiaku
tergesek badan jalan
Hingga
rinai yang ranum bergeletakan di sepanjang trotoar
Tiada
dengus debu yang berdesir
Sampai
kelam butakan dosa di perempatan kematian
Cegat
dosa tanpa ampun
Merangkak
di bibir dedaunan
Pun
merasa bisu, seperti masuk dalam gerbong tanpa peta
Gelap
Seperti
mati
Bogor, 3 Oktober 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar