Oleh: Michelia Alba
Mereka menghiasi wajahnya dengan pekat
Perlahan dedaunan gugur
Air matanya menetes ke udara
Memanggil langit untuk mendekat
Tak jua kumendekap lampion yang sedari tadi meraba jemariku
Jingga dan berisik suaranya
Seperti melodi tempo dulu
Batang beton jugalah berdiri di kanan kiriku
Subur mereka
Seperti hendak ditanam atap-atap gedung
Lihatlah wajah itu
Menggerayang tubuhku yang sudah mulai sesak
Angin itu bertambah pekat
Meleleh dan mendidih
Krik
Krik
Krik
Tiada yang lebih kelam dari malam dalam kepalaku
Sunyi ini mengaduh kesakitan
Seperti jangkrik yang berdecit
Biarlah seperti ini Tuhan
Biarlah seperti ini Tuhan
Selalu
Angin malam tegak berdiri
Mereka menghiasi wajahya dengan pekat
syair yang bagus
BalasHapussajak yang puitis, komentar juga ya di blog saya www.goocap.com
BalasHapusTerima kasih.
BalasHapus