Narasumber: Drs. Ahmad Taufiq, M. Ag.
Ketua Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas
Maret dan Ketua ADVISI Jawa Tengah
Penyebutan bulan Ramadan bagi umat Islam
bermacam-macam. Pertama, bulan Ramadan disebut dengan bulan Shiyam yang artinya setiap umat Islam
yang sudah memenuhi syarat, wajib hukumnya untuk melakukan puasa Ramadan. Sebagaimana
firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang
beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS 2:183)”. Kedua, bulan Ramadan disebut
dengan Syahrul Qur’an, karena pada
bulan ini Allah menurunkan Alquran pertama kali. Maka dari itu, umat Islam pada
Bulan Ramadan diperintahkan untuk memperbanyak membaca Alquran.
Ketiga, Syahrun Azhim yaitu bulan yang agung. Disebut seperti itu, karena
pada bulan Ramadan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu
Lailatul Qadar. Keempat, Syahrun Mubarok
yaitu bulan yang penuh dengan keberkahan. Rasul Shallallahu ‘alaihi Wassalam
pernah bersabda, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah.
Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian (HR. Ahmad, An-Nasa’I dan
Al-Baihaqi). Maka dari itu, pada bulan ini seluruh pahala dapat
dilipatgandakan.
Kelima, Syahrush Shabri yaitu bulan kesabaran. “Di dalam bulan Ramadan,
kita sebagai umat Islam dituntut untuk melatih diri untuk bersabar dari segala
ujian yang diberikan oleh Allah SWT,” ujar Drs. Ahmad Taufiq, M. Ag, ketua
jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret.
Keenam, bulan Ramadan disebut sebagai
bulan Syahdu Do’a karena setiap umat
Islam yang berdoa pada bulan ini pasti akan mudah terkabul. Dosen yang
mengampuh matakuliah sastra mistik itu pun mengatakan bahwa bulan Ramadan
adalah bulannya umat Nabi Muhammad. Artinya pada bulan tersebut, umat Nabi
Muhammad dapat melakukan berbagai aktivitas ibadah seakan-akan dia tidak ada
kemungkinan untuk melakukan maksiat.
Ketujuh, bulan Ramadan disebut sebagai Syahrul Shodaqoh karena dianggap bulan
yang paling tepat untuk melaksanakan sedekah. Maka dari itu, pada bulan puasa
banyak orang berlomba-lomba untuk memberikan sedekah.
Rasul Shallallahu ‘alaihi Wassalam
pernah bersabda, “Jika telah datang bulan
Ramadan, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu (Muttafaqun
‘alaihi)”. Bila hadis tersebut dikaitkan dengan beberapa sebutan dan banyaknya
pahala yang dibagikan pada saat bulan Ramadan,
seolah-olah umat Islam tidak akan melakukan kemaksiatan di bulan yang
penuh kemenangan tersebut. (Mg6/Mg4)
Radar Solo, 30 Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar