Senin, 30 Juni 2014

Tausiah: Keutamaan di Balik Sebutan Bulan Ramadan





Narasumber: Drs. Ahmad Taufiq, M. Ag.
Ketua Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret dan Ketua ADVISI Jawa Tengah


Penyebutan bulan Ramadan bagi umat Islam bermacam-macam. Pertama, bulan Ramadan disebut dengan bulan Shiyam yang artinya setiap umat Islam yang sudah memenuhi syarat, wajib hukumnya untuk melakukan puasa Ramadan. Sebagaimana firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS 2:183)”. Kedua, bulan Ramadan disebut dengan Syahrul Qur’an, karena pada bulan ini Allah menurunkan Alquran pertama kali. Maka dari itu, umat Islam pada Bulan Ramadan diperintahkan untuk memperbanyak membaca Alquran.
Ketiga, Syahrun Azhim yaitu bulan yang agung. Disebut seperti itu, karena pada bulan Ramadan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Keempat, Syahrun Mubarok yaitu bulan yang penuh dengan keberkahan. Rasul Shallallahu ‘alaihi Wassalam pernah bersabda, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian (HR. Ahmad, An-Nasa’I dan Al-Baihaqi). Maka dari itu, pada bulan ini seluruh pahala dapat dilipatgandakan.
Kelima, Syahrush Shabri yaitu bulan kesabaran. “Di dalam bulan Ramadan, kita sebagai umat Islam dituntut untuk melatih diri untuk bersabar dari segala ujian yang diberikan oleh Allah SWT,” ujar Drs. Ahmad Taufiq, M. Ag, ketua jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret.
Keenam, bulan Ramadan disebut sebagai bulan Syahdu Do’a karena setiap umat Islam yang berdoa pada bulan ini pasti akan mudah terkabul. Dosen yang mengampuh matakuliah sastra mistik itu pun mengatakan bahwa bulan Ramadan adalah bulannya umat Nabi Muhammad. Artinya pada bulan tersebut, umat Nabi Muhammad dapat melakukan berbagai aktivitas ibadah seakan-akan dia tidak ada kemungkinan untuk melakukan maksiat.
Ketujuh, bulan Ramadan disebut sebagai Syahrul Shodaqoh karena dianggap bulan yang paling tepat untuk melaksanakan sedekah. Maka dari itu, pada bulan puasa banyak orang berlomba-lomba untuk memberikan sedekah.   
Rasul Shallallahu ‘alaihi Wassalam pernah bersabda, “Jika telah datang bulan Ramadan, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu (Muttafaqun ‘alaihi)”. Bila hadis tersebut dikaitkan dengan beberapa sebutan dan banyaknya pahala yang dibagikan pada saat bulan Ramadan,  seolah-olah umat Islam tidak akan melakukan kemaksiatan di bulan yang penuh kemenangan tersebut. (Mg6/Mg4)

Radar Solo, 30 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar